Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Benar Budidaya Kutu Air Paling Simple

Fase minggu pertama setelah telur ikan menetas merupakan fase kritis pertama pada larva ikan, Dari banyaknya telur yang menetas tidak semuanya bisa bertahan hidup sehingga banyaknya jumlah produktivitas hasil bibit ikan berkwalitas tinggi sangat dipengaruhi di fase ini

Kesuksesan minggu pertama pada usaha pemeliharaan larva ikan, salah satu penunjangnya adalah jenis makanan hidup yang ukurannya sesuai dengan bukaan mulut pada ikan yang sedang kita pelihara

Sangat tidak direkomendasikan untuk pakan ikan yang baru menetas sampai umur satu atau dua minggu diberi dengan pakan Non alami, seperti tepung udang, pelet halus, kuning telur dan sebagainnya

Adapun pakan alami hidup yang bisa menjadi opsi untuk pakan benih ikan pada minggu-minggu pertama, antara lain : Infusoria, Artemia, kutu air dan cacing sutra

Dari beberapa pilihan tersebut Infusoria dan kutu air adalah pakan alami yang paling mudah dan murah dibudidayakan, infusoria memiliki keunggulan ukuran yang paling kecil sehingga hanya efektif diberikan untuk benih ikan berumur H1+ (satu hari setelah larva menetas) sampai beberapa hari kedepannya, khususnya ikan yang berukuran kecil, seperti burayak ikan cupang, gapy dan ikan hias lainnya

Sedangkan kutu air sendiri memiliki ukuran pertengahan diantara daftar tersebut dan bisa diberikan untuk benih ikan di minggu pertama sampai minggu kedua dan ketiga khususnya untuk larva ikan konsumsi, seperti pada usaha pemijahan ikan lele sedangkan ikan hias yang berukuran kecil kutu air tetap efektif jadi pakan utamanya

Cara Budidaya Kutu Air

Untuk mengkultur kutu air ada beberapa langkah langkah sedarhana yang perlu sobat lakukan, diantaranya :

1. Menyiapkan Bibit Stater

Ada tiga cara untuk menyiapkan stater kutu air ;

Pertama kita bisa mencarinya di alam seperti di comberan, got air ataupun kolam kosong tanpa ikan setelah kita mendapatkan kutu air tersebut kita tidak bisa langsung membudidayakannya. kita harus memilah dari organisme lain yang bisa merusak okosistem air sehingga kutu air tidak bisa berkembang dengan baik, seperti kutu jet, bahan berbahanya yang terkedung di air, telur jentik jentik nyamuk dll

Untuk cara kedua kita mendatangkan kutu air dengan menyiapkan media air yang sekiranya bisa memancing kutu air bisa datang, atau lebih populernya ternak kutu air tanpa bibit

Hal yang musti dilakukan disini, temen temen hanya perlu menyiapkan bak kemudian diisi dengan air kolam, atau air irigasi sawah,kemudian bak tersebut diisi dengan perasaan sayur kol yang sudah direbus sekalian masukan juga sayur kol tersebut

Penting untuk diperhatikan, wajib menggunakan air kolam atau air irigasi sawah jangan menggunakan air langsung dari sumur atau air hujan

Biarkan bak berisi air kolam tersebut di luar ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung , bila perlu tutup dengan kain anti nyamuk agar nyamuk tidak bisa berkembang biak disana, tunggu sampai 10 hari kemudian priksa ada kemungkinaan kutu air muncul disitu

Bila ada kutu air temen temen bisa mengambil menggunakan pipet untuk kita lakukan seleksi sebagai stater

Sedangkan cara ketiga paling kami rekomendasikan karena tidak perlu melakukan seleksi yang cukup njimet atapun menunggu waktu lama, yakni dengan membeli bibit kutu air secra online

2. Siapkan Bak Plastik Diameter Minimal 50 Cm

Langkah selanjutnya bila kita sudah mengorder bibit kutu air, sambil menunggu kutu air tersebut datang kita bisa menyiapkan sebuah bak plastik dengan minimal panjang diamater 50 cm, kedalaman bak minimal 40 cm

Bak tersebut harus disi dengan air sumur langsung atau air jernih yang tidak terkontaminasi oleh larva organisme lain dengan tinggi 30 cm

Tempatkan bak tersebut bisa didalam ruangan atau diluar ruangan yang terpenting bisa terpapar sinar matahari secara TIDAK langsung.

Terakhir masukan airator ke bak tersebut agar air bisa mengandung kadar oksigen yang berlebih selama satu hari full lalu diamkan atau endapkan air tersebut hingga bibit kutu air datang

Bila perlu tutup bak tersebut dengan kain anti nyamuk supaya terhindar dari jentik jentik nyamuk,

3. Siapkan Pakan Awal Kutu Air

Setelah bibit kutu air datang temen temen bisa mengambil air hijau dari kolam ikan baik itu kolam lele, nila, gurameh atau lainnya 

Yang terpenting airnya berwarna hujau, kemudian tuangkan air hijau tersebut sedikit saja pada bak yang sudah kita siapkan diatas. Jaga pemberian air hijau agar air pada bak masih tetap jernih jangan sampai terlalu kehijauan

Aduk hinggga rata kemudian diamkan selama beberapa menit

4. Tebar Benih Stater Kutu Air

Setelah media air sudah disiapkan selanjutnya tebar kutu air yang sudah kita beli ke dalam bak tersebut. selama bak plastik tersebut memenuhi kebutuhan pakan kutu air dan kwalitas air masih tetap terjaga sesuai dengan habitat hidup kutu air selama itu juga kutu air akan tetap ada dan berkembang biak disitu.

Walau umur kutu air relatif pendek namun jumlah reproduksinya cukup besar sehingga dalam satu wadah dalam kurun waktu satu minggu kutu air sudah mulai padat, dipuncak padat inilah kutu air harus mulai dipanen atau di pindah ke bak kultur baru, dikarenakan bila sudah sampai titik kepadatan yang tinggi maka jumlah kutu air akan menurun dengan sendirinya.

5. Pemberian Pakan dan Aerator Tiap Hari Secara Rutin

Setiap hari kita musti memberi makan kutu air tersebut dengan air hijau yang bisa kita dapatkan dari kolam ikan, atau bisa juga diberikan mengunakan pelet tabur 

untuk dosis sesuakan saja jangan sampai kolam bak kultur kehijauan atau malah terlalu jernih, bila terlalu jernih itu pertanda pakan di bak kultur sudah mulai habis